Kala mentari perlahan mulai menutup hari,
menghadirkan sedikit kerinduan yang tak tersirat. Bibirku kaku melihat
keindahan mentari yang mulai pudar dan samar ditutupi awan putih. Aku duduk di
teras, ditemani secangkir teh hangat dan ku melihat mentari semakin sayu,
indah. Tak terbalaskan hari ini oleh keheningan malam yang akan menyambut atau
pagi yang akan datang diesok hari, tak ada yang dapat menggatikan senja itu.
Sapa hangat serta tiupan angin yang berhembus mesra, “Hai kamu senja, tak
bisakah sedikit lebih lama ? Hiburlah sedikit diriku yang sedang lelah dengan
riuhnya hari ini”. Aku rindu senja itu...